Sleman | IP.COM – Pertikaian antara 2 kelompok dikawasan Seturan dan Babarsari, Caturtunggal, Kapanewonan Depok, Kab. Sleman pada Senin,(4/7/2022) akhirnya berhenti. Pertikaian 2 kelompok tersebut berhasil diredam setelah dilakukan mediasi yang dimediatori oleh Harda Kiswaya yang juga selaku Sekertaris daerah Kab. Sleman.
Hasil mediasi yang dilakukan oleh sekda Sleman dengan 2 kelompok yang bertikai telah sepakat untuk melakukan rekonsiliasi selama satu minggu kedepan. Mediasi tersebut dilaksanakan di halaman samping sebuah radio dengan dihadiri oleh Harda Kiswaya selaku Sekda Sleman, Asisten Sekertaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sleman Budiharjo, Kepala BIN DIY Brigjen Pol. Andry Wibowo dan tidak hanya itu dalam mediasi tersebut juga turut dihadiri ketua sesepuh masyarakat NTT di DIY John S Keban, Ketua Pattimura Muda Yogyakarta Jacky Latupeirissa.
Kepala BIN DIY Brigjen Pol. Andry Wibowo mengungkapkan, proses mediasi perlu dilakukan untuk meredahkan ketegangan. Sedikitnya dalam pasca mediasi ada tiga Langkah utama yang diambil. Ketiga Langkah tersebut diantaranya Mitigasi Kesehatan, recovery atau pemulihan kerusakan dan penegakan hukum.
Mitigasi Kesehatan atau pengobatan secara maksimal perlu dilakukan terhadap mereka yang menjadi korban peristiwa itu. Hal ini menjadi komitmen mereka yang ada di Yogyakarta, Khususnya di Kab. Sleman, termasuk korban yang fatal. Langkah kedua yang akan diambil yaitu recovery atau pemulihan kerusakan yang diakibatkan oleh kerusuhan atau bentrok kedua kelompok yang terjadi, baik material maupun ekonomi dan nantinya tidak ada kerugian dari manapun terutama pihak-pihak yang terdampak. Upaya penegakan hukum dan pencegahan berikutnya merupakan Langkah ketiga dalam mediasi tersebut.
BIN DIY juga akan melakukan Langkah cooling down particular dan menentukan waktu mewujudkan integritas social Kembali. Pihaknya akan mengupayakan H+7 terjadi rekonsiliasi dari anak NTT, Papua, Maluku. “Sejak peristiwa Glow hingga hari ini, Langkah mediasi ini menjadi respons TNI, Polri, Pemda Sleman, sesepuh NTT, Papua, Maluku atas kejadian itu. Hari ini kami melihat persoalan danmelakukan upaya rekonsiliasi yang cepat, sehingga tidak muncul interpretasi salah” ungkapnya.
Kehadiran Harda Kiswaya selaku Sekertaris Daerah Slemanuntuk mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. Mediasi ini menjadi salah satu Langkah pemerintah daerah berkaitan dalam proses perdamaian peristiwa Seturan dan Babarsari. “Kami sudah berkoordinasi dengan rumah sakit terkait pembayaran perawatan korban. Pemkab Sleman berupaya membayar biaya perawatan dan pengobatan korban kerusuhan Seturan dan Babarsari. Dengan hal ini bahwa pemerintah sudah hadir” ujarnya.(Her)