Yogyakarta | IP.COM – Wisatawan memenuhi Yogyakarta kendati provinsi itu belum membuka destinasi wisata. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mempertanyakan tujuan wisatawan tersebut.

“Lha pie (lha bagaimana), wong kita susah memberitahu semua pihak. Bahwa apa, wisata di Yogya ini sama dengan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur sama (masih tutup),” sesal Sultan diwawancarai wartawan di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kemantren Danurejan, Yogyakarta, Senin (13/9/2021).

Sultan mempertanyakan, kepentingan travel biro dan pemilik bus yang mengangkut wisatawan tanpa memperhitungkan kondisi saat ini. Akhirnya, semua wisatawan dimasukkan ke Malioboro yang tak bisa ditutup.

“Tapi kenapa berangkat ke Yogya. Untuk memenuhi Yogya. Sedangkan kebijakan se-Jawa Bali ditutup semua. Kenapa travel biro, mereka membuat program bersedia mengangkut wisatawan dari tempat mereka?” kata Sultan.

Sultan mengatakan, seharusnya travel biro juga ada kesadaran. Karena semua wisata baik di DIY maupun provinsi lain juga sama dalam kondisi penutupan.

“Travel biro kan tahu semua tutup. Kepentingan e opo? Karena tutup kabeh disuntakke ning (ditumpakahkan di) Malioboro. Iki karepe (Yogya biar) ben merah,” katanya.

Begitu pun dengan pemilik bus, lanjut Sultan, juga mengetahui kalau semua destinasi wisata masih ditutup.

“Berarti tahu kalau tutup. Yang punya bus pun tahu kalau tutup. Sekedar cari duit atau apa?” jelasnya.

Seperti telah diketahui, akhir pekan kemarin, wisatawan memadati destinasi wisata di DIY. Malioboro yang sebenarnya tertutup untuk wisatawan kembali diserbu. Begitu pun dengan destinasi lain seperti di Kaliurang yang juga penuh dengan kendaraan wisatawan.(*)